Trilogi dalam kehidupan mahasiswa baru

 Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Shalom, Om swastiastu, Namo buddhaya, dan salam kebajikan.

Selamat datang di blog sayaaaa..

Blog ini dibuat sebagai bagian dari tugas mata kuliah Kenusaputraan, yang membahas tentang Trilogi Nusa Putra. Melalui platform ini, saya mencoba menyampaikan pengalaman saya dengan cara yang ringan, mudah dipahami, dan tetap relevan dengan konteks akademik.

Semoga pengalaman dan tulisan saya yang ada di sini bisa memberikan manfaat, menambah wawasan, dan jadi bahan diskusi yang menyenangkan bagi siapa pun yang membacanya.

Terima kasih, dan selamat membaca!

______________________________________________________________________

Perkenalkan saya Siti Salwa Destian seorang mahasiswa jurusan Manajemen di Universitas Nusa Putra.

Nusa Putra University memiliki nilai-nilai luhur, atau biasa kami menyebutnya "Trilogi Nusa Putra"

"Universitas Nusa Putra memiliki nilai-nilai luhur sekaligus juga merupakan manifesto dalam perjuangannya meraih visi misi. Nilai-nilai itu disebut dengan Trilogi Nusa Putra yang harus dijungjung tinggi dan menjadi bagian dalam kehidupan seluruh insan Nusa Putra." 

Trilogi Nusa Putra ada 3, yaitu:

  1. Amor Deus (Cinta Kasih tuhan)
  2. Amor Parentium (Cinta Kasih Orang Tua)
  3. Amor Concervis (Cinta Kasih Terhadap Sesama)
Kutipan dan sumber saya : https://nusaputra.ac.id/id/tentang/nilai-nilai-luhur/

______________________________________________________________________


Amor Deus

Cinta Kasih Tuhan
Pict: Lapang Merdeka Kota Sukabumi 
(Idul Fitri)

Saya sebagai seorang mahasiswa baru, yang masih menyesuaikan diri dengan aktifitas dan kesibukan perkuliahan yang tak kunjung usai, tugas-tugas yang datang silih berganti, serta aktivitas lain yang kadang bikin pusing, kepala sakit, dan sangat melelahkan. Kita sering kali lupa untuk meluangkan waktu sejenak. Terkadang kita terjebak di dalam rutinitas harian yang sangat melelahkan ini, terkadang juga kita hanya fokus pada dunia, padahal kita semua tau bahwa dunia hanyalah sementara, bahkan kadang selalu merasa abai dengan panggilan adzan yang menyerukan tanda untuk kita segera melaksanakan sholat. Hingga akhirnya melupakan bahwa jiwa kita juga memerlukan istirahat, membutuhkan charger, bukan hanya tubuh, namun iman pun demikian, diantara kesibukan itu, Allah senantiasa menyediakan momen-momen khusus bagi kita untuk kembali pulang, salah satunya sholat.

Seburuk apapun dirimu, jangan pernah tinggalkan kewajiban, sholat adalah panggilan lembut dari Sang Pencipta yang mengajak kita untuk berhenti sejenak, menyisihkan sebentar segala kesibukan, dan berbicara langsung kepada-Nya. Menjadi charger energi yang menenangkan, tempat di mana hati yang gelisah dapat menemukan kedamaian, dan pikiran yang kacau dapat kembali teratur. Dalam setiap sujud yang di lakukan, kita tidak hanya merendahkan diri di hadapan-Nya, tetapi juga berkesempatan untuk merenungkan kembali arah hidup kita, menceritakan segala keluh kesah kepada-Nya, mengingat kembali untuk siapa dan untuk apa kita hidup ini.

Di tengah hiruk-pikuk kehidupan, sholat adalah pengingat bahwa sesibuk apa pun kita, Allah tak pernah jauh. Justru kita yang sering kali menjauh. Sholatpun sebagai salah satu bentuk kita men-charger iman, dengan sholat kita akan merasa tenang.
"kalau impiannya tinggi, sholatnya jangan nanti nanti, kalau impiannya lebih dari satu, sholatnya jangan di akhir waktu, kalau impiannya mahal, sholatnya jangan ditinggal"
"Kunci dari semua hal adalah Shalat. Kalau kita masih sering berbuat salah, maka ada yang salah dari Shalat kita" -Ustadz Adi Hidayat
______________________________________________________________________

Amor Parentium

Cinta Kasih Orang Tua

Sebagai anak tunggal, saya sering merenungkan betapa hidup ini adalah hasil dari harapan dan doa orang tua saya. Setiap langkah yang saya ambil, selalu ada ke-2 orang tua saya yang selalu mendukung, memotivasi, dan memberikan segala yang beliau bisa tanpa pernah meminta imbalan. Papah dan Mama adalah dua sosok yang telah mengajarkan saya tentang cinta yang tulus, pengorbanan tanpa batas, dan ketulusan yang tak terukur. Dalam setiap pelukan Mama, saya merasakan rasa aman, dan dalam setiap nasihat yang diberikan Papah, saya menemukan arah yang tepat.

Saya menyadari bahwa saya adalah segalanya bagi orang tua saya, mungkin bisa disebut juga "dunia yang utuh dan tak terbagi." Saya adalah alasan Papah bangun pagi dan tidur larut malam untuk bekerja, berusaha memberikan yang terbaik untuk saya dan Mamah. Namun di balik  itu semua, saya juga menyadari bahwa orang tua saya juga manusia biasa, yang lelah dan terkadang ingin merasa dihargai dan dicintai. Saya selalu bertekad menjadi anak yang dpat dan selalu memberikan kebahagiaan walau tak sebesar dengan apa yang mereka berikan kepada saya.

Sebagai anak tunggal saya sering kali merasa kesepian, namun disisi lain saya merasakan seperti cinta mereka sepenuhnya tercurahkan pada saya, tanpa ada yang terbagi (tapi sekarang terbagi ke kucing, huhu). 

Tidak ada kata yang dapat sepenuhnya menggambarkan rasa terima kasih saya, karena Papah dan Mamah adalah segalanya bagi saya. Saya akan selalu mengusahakan membuat ke-2 orang tua saya bangga, memberikan kebahagiaan.

______________________________________________________________________

Amor Concervis

Cinta Kasih Terhadap Sesama


Saya merasa sangat beruntung dapat bertemu dengan teman-teman kuliah dan organisasi yang luar biasa baik dan bisa menjadi keluarga. Mereka bukan sekadar teman, tetapi juga sahabat yang selalu siap mendukung, mengobrol, dan membuat hari-hari lebih ceria dan juga kakak tingkat yang selalu memberikan bimbingan dan arahan. Kita selau tertawa bersama mengikuti kegiatan bersama, menikmati waktu senggang bersama, dan mereka membuat saya merasa tidak pernah sendirian, bahkan di saat-saat tersulit pun mereka ada untuk saya, kita saling ada dan saling membantu satu sama lain.

Kita memiliki cara tersendiri untuk membuat segala sesuatunya terasa lebih ringan. Di tengah kesibukan kuliah dan berbagai tuntutan yang harus diselesaikan, mereka menjadi tempat saya bersantai, berbagi cerita, berkeluh kesah, dan merasa dihargai. Terkadang, hanya dengan berbincang sebentar saja sudah cukup untuk memperbaiki mood dan mencherger semangat saya.

Saya benar-benar bersyukur memiliki mereka dihidup saya. Mari berteman untuk selamanya, berteman untuk tidak hanya belajar bersama saja, tetapi juga tumbuh dan berkembang menjadi pribadi yang lebih baik. Perjalanan ini terasa jauh lebih berarti dan ringan karena ada mereka di samping saya. Ayooo kitaa lakukan kegiatan dan hal menyenangkan lain nya bersamaaa.

Terima Kasih.

Comments